Wednesday, October 13, 2004

Como Fue



Adakah cinta yang tak bersaput misteri? Dan jika adapun, masihkah ia menarik semenarik cinta? Adakah kita pernah sadar ketika jatuh cinta? Adakah seseorang sadar tatkala cinta menguap dari satu hubungan?

Seorang teman membahasakan kesadaran itu sebagai ‘click’. Hingga saat ini ia masih saja setia berburu ‘click’ nya. Sebuah titik dalam waktu, mungkin semacam momen pencerahan, ketika cinta menjemput dalam kecemerlangan kesadaran. Entah sampai kapan ia mesti berburu. Tapi toh mungkin juga, seperti segala perburuan lainnya, harta terbesar dari sebuah pencarian adalah proses mencari itu sendiri ....

Di pihak lain, Ibrahim Ferrer menutup album solonya -yang penuh sihir irama kuba- dengan satu lagu yang judulnya ‘Como Fue’, ‘How it was’, ‘Gimana ‘sih dulunya’ dan senandungnya terasa ringan di telinga seperti juga di hati:

“No se decirte como fue.
Ni se explicarme que paso,
pero de ti me enamore.”

‘Aku nggak bisa lagi cerita gimana dulunya.
Dan jangan pula minta aku cerita tentang apa yang tengah terjadi,
tapi aku tahu aku cinta padamu.’

Mungkin cinta itu memang nggak untuk ditelaah macam-macam. Nggak untuk diterangkan panjang lebar. Digambarkan, dituliskan, dinyanyikan, mungkin iya .... tapi semua itu bukanlah catatan rapi perihal cinta, semua itu adalah monumen pengingat bagi cinta oleh semua yang pernah jatuh cinta ...

Como Fue?
Buat apa sih tanya-tanya?