Tuesday, August 24, 2004

Buena Vista Social Club

Buena Vista Social Club?
Suatu kali dalam perjalanan kembali dari Strassbourg, dalam kereta api yang membawa kami kembali ke kota kecil Neustadt/Weinstrasse tempat kami melewatkan praktikum, seorang teman meminjam koleksi CD ku yang memang selalu kubawa saat perjalanan jarak jauh seperti saat itu. Beberapa saat kemudian, kutemukan dia sedang asyik mengangguk-angguk + bergoyang pundak dengan earphone di telinga. Tersenyum ia sambil berkomentar 'You have a very nice salsa music here ...'
SALSA? Perasaan tak pernah aku punya satu pun CD salsa ...
Penasaran, kuambil salah satu earphone dari telinganya, setelah nguping sekejap segera aku tahu Cd mana yang sedang didengarkannya: Buena Vista Social Club (BSVC).

Salsa? atau ... Cuban jazz?

Yang pertama adalah kesan temanku, yang kedua adalah kesanku. Mungkin tak seorang dari kami mendeskripsikan BVSC dengan tepat. Pertama kali dengar, kukira ini satu grup musik. Tertarik juga karena terasa eksotik : cuban music? Seperti apa pula itu?
Begitu dengar musik-musik mereka, piece by piece, tak ayal aku terpesona. Improvisasinya a la jazz, namun kental dengan feeling Spanish Caribean. Sengatan panas Havana yang tervisualisasi lewat cover album ini segera membayang di tengah kocokan gitar yang begitu sering mendominasi lagu-lagu di album ini.
Buena Vista Social Club bukanlah satu nama grup musik. Meski setelah album ini melonjak pamornya karena Grammy Award yang diraihnya tahun 1996, pemusik-pemusik yang berkolaborasi di sini jadi seperti satu grup musik saja layaknya. Ketika Ry Cooder -produser- beride untuk memproduksi album ini, yang ada dalam benaknya adalah mempresentasikan Cuba bagi dunia. Mereka yang bermain dalam album ini adalah bintang-bintang panggung tahun 50'an di Cuba. Para veteran. Para maestro.

"The players and singers of the 'son de Cuba' have nurtured this very refined and deeply funky music in an atmosphere sealed off from the fall out of a hyper-organised and noisy world. In the time of about a hundred and fifty years, they have developed a beautiful ensemble concept that works like greased lightning. This album is blessed with some of the finest musicians in Cuba today - their dedication to the music and rapport with each other is unique in my experience. Working on this project was a joy and a great privilege. This music is alive in Cuba, not some remnant in a museum that we stumbled into. I felt that I had trained all my life for this and yet making this record was not what I expected in the 1990s. Music is a treasure hunt. You dig and dig and sometimes you find something. "
Ry Cooder

Bagiku yang memang sebatas penikmat, dan tak pernah bisa memainkan satu alat musik, album ini seolah hadir sebagaimana para pemainnya hadir. Kebanyakan pemusik di album ini sudah lewat masa emasnya, usia 60-70 an .... namun bukannya menurun dalam kreasi, talenta mereka seolah bereaksi bak anggur yang makin lama makin sedap. Sedap dan anggun.
Begitulah kiranya aku boleh mendeskripsikan album ini: sedap karena aransemennya yang apik, improvisasinya yang terasa seolah menari di sekujur CD, dan anggun karena kemantapan para pemusiknya bermain. Sayang tak banyak yang aku bisa nikmati dari liriknya : Spanyol ...
Namun bagaimanapun juga, aku jatuh cinta.
Dan aku nggak sendiri, Buena Vista Social Club meraih Grammy International Best Album tahun 1996. Dan nggak kurang dari sutradara sekelas Wim Wenders (sutradara kawakan Jerman, yang filmnya The Wings of Desire jadi inspirator City of Angelsnya Nicolas Cage & Meg Ryan) meracik film dokumenter tentang kehidupan para maestro Cuba ini.
Cuba, oh .. Cuba ... . Sempat terbaca olehku di salah satu eksemplar lawas National Geographic tentang Cuba. Dan yang terbayang adalah eksperimen sosialisme, kejayaan yang memudar, jam-jam yang murung. Tak lagi, setelah aku disapa Buena Vista Social Club.
Bagiku, Cuba kini tetaplah satu tempat jauh yang tak pernah kukunjungi (dan entah akankah pernah). Namun kapanpun aku bersua dengan Cuba dalam hidup sehari-hari, yang terbayang adalah hidup yang musikal karena toh seperti kata Ry Cooder 'In Cuba the music flows like a river. It takes care of you and rebuilds you from the inside out'.

No comments: